Perayaan Imlek di kota Palembang tak
bisa di lepaskan dari Pulau Kemaro, sebuah delta kecil di Sungai Musi,
terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Di sana terdapat klenteng
klenteng Hok Tjing Rio. Pulau kemaro berjarak sekitar 40 km dari
kota Palembang. Pulau Kemaro adalah tempat rekreasi yg terkenal di Sungai Musi.
Di Pulau Kemaro juga terdapat kuil Budha yang sering dikunjungi umat Budha
untuk berdoa atau berziarah ke makam.
Kali ini untuk menyambut perayaan
Imlek, Palembang akan di hiasi dengan 3500 lampu lampion. Sebanyak 1500
lampion akan dipasang di kelenteng Dewi Kuan Im yang terletak di kampung
10 Ulu Palembang, sementara 2000 lampion akan di pasang di pulau kemaro.
Di Pulau ini terdapat makam Putri
Palembang yang menurut legenda setempat, pada akhir kerajaan Sri Vijaya
ada seorang pangeran dari Negeri Cina datang untuk belajar ke Sri
Vijaya yang saat itu memang terkenal sebagai kota pendidikan. Selama berada di
Sri Vijaya pangeran itu berkenalan dan jatuh hati kepada Siti Fatimah yang
putri Raja Sri Vijaya. Untuk mengikat hubungan cinta mereka sang pangeran pun
meminang sang putri. Gayung pun bersambut, pinangan pangeran diterima oleh sang
putri dan keluarganya.
Untuk melengkapi pinangannya sang
pangeran pun mengutus seorang perwira pengawal pulang ke Cina untuk meminta
cindera mata kepada Ayahnya. Selang berapa lama sang perwira pengawal datang
kembali ke Sri Vijaya dengan membawa cindera mata dalam kapal beserta
hulubalang. Tanpa sepengetahuan sang perwira pengawal dan hulubalangnya,
rupanya ketika di Cina, orang tua sang pangeran menyamarkan guci, keramik dan
uang cina (koin emas dan perak ) dibawah tumpukan sayur dan buah-buahan.
Maksudnya untuk kejutan kepada calon mantu ketika menerima buah pinangan sang pangeran.
Ketika kapal akan sandar sang
pangeran memeriksa kapal untuk meyakinkan isinya sesuai yang dia harapkan. Tapi
ternyata yang keliatan oleh hanya sayuran, buah-buahan dan hasil pertanian
lainnya. Sang Pangeran pun panik, karena dia berharap orang tuanya mengirimi
dia cindera mata untuk menyenangkan sang putri. Setelah dia mengobrak-abrik
kapal sampai putus asa dengan harapan menemukan cindera mata diatara hasil
bumi, akhirnya dia marah besar karena malu, dia melempar semua guci kapal ke
Sungai Musi, samapi guci yang ke sembilan dilemparnya namun tak langsung jatuh
kesungai hingga guci itupun pecah berantakan. Dan terlihatlah sebenarnya pada
tiap guci itu ada cindera mata yang di kirim Ayahnya.
Merasa menyesal sudah membuang semua
guci sang pangeran menyuruh seluruh hulu balangnya untuk mengambil ke Sungai
Musi. Karena arus bawah Sungai Musi yang deras sebagian besar hulu balangnya
mati tenggelam dan hanyut terbawa arus. Pangeran pun kemudian menyuruh perwira
pengawal uuntuk menyusul mengambil kembali guci yang sudah terlanjur dibuang ke
sungai, dan seperti hulubalang lainnya, perwira pengawal pun tidak pernah
timbul lagi ke permukaan Sungai Musi.
Sampai akhirnya sang Pangeran
sendiri memutuskan untuk terjun ke dalam sungai, tapi seperti yang lain
pangeranpun tak lagi muncul kepermukaan. Karena gelisah, di dorong oleh rasa
cintanya yang begitu kuat terhadap Pangeran, akhirnya Siti Fatimah (Sang Putri)
menyusul terjun ke sungai untuk mencari calon Suaminya. Konon delta ini (Pulau
kemaro) timbul sebagai bukti cinta Putri Siti Fatimah kepada calon
suaminya. Dari sinilah kemudian berkembang mitos bahwa apabila ada
pasangan yang sedang jatuh cinta datang ke pulau ini maka cinta mereka hanya
akan dapat di pisahkan oleh maut.
Daya tarik Kemaro adalah pagoda
berlantai 9 yang menjulang di tengah-tengah pulau. Bangunan ini baru dibangun
tahun 2006. Selain pagoda ada klenteng yang sudah dulu ada. Klenteng Soei Goeat
Kiong atau lebih dikenal Klenteng Kuan Im dibangun sejak tahun 1962. Di depan
klenteng terdapat makam Tan Bun An (Pangeran) dan Siti Fatimah (Putri) yang
berdampingan. Kisah cinta mereka berdualah yang menjadi legenda terbentuknya
pulau ini.
Kisah cinta yang mengharukan dari
pulau kemaro ini merupakan hal yang tak dapat di pisahkan dari tradisi
perayaan imlek di kota Palembang.
Dari Benteng KutoBesak (BKB) kita
dapat memilih beberapa jenis tansportasi air untuk menuju ke pulau Kemaro,
daerah ini memang salah satu daerah tujuan wisata di kota Palembang. Pada
saat-saat liburan tempat ini banyak di kunjungi wisatawan, tetapi puncak
keramaian wisatawan baik lokal maupun luar (paling banyak dari Singapura,
Malaysia dan Thailan) akan terjadi saat perayaan imlek sampai Cap Go Meh (15
hari setelah Imlek).
0 komentar:
Posting Komentar
W A R N I N G !
Komentar anda tidak boleh mengandung unsur :
1. Penghinaan atau Pelecehan .
2. Spamming (spam comment) .
3. Link aktif atau text anchor , dan sejenisnya .